Trenggalek, 24 Mei 2025 — Setelah berjuang selama hampir 12 jam dalam medan berat, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban longsor yang terjadi pada Senin sore, 19 Mei 2025 lalu, di wilayah Trenggalek. Operasi pencarian dan evakuasi ditutup secara resmi oleh Kepala Kantor SAR Surabaya pada pukul 17.30 WIB hari ini, menandai akhir dari perjuangan panjang dan melelahkan yang dilakukan oleh puluhan personel dari berbagai instansi.
Pagi ini, tepat pukul 06.00 WIB, tim berangkat menuju lokasi bencana. Setibanya di lokasi, observasi awal langsung dilakukan, termasuk pemantauan udara menggunakan drone serta pengamatan manual di area mahkota longsor. Anjing pelacak juga turut dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
Sekitar pukul 07.15 WIB, excavator BPBD Jombang mulai digunakan untuk mengangkat material longsor di titik-titik yang diperkirakan menjadi tempat terkuburnya korban. Upaya ini membuahkan hasil signifikan pada siang hari. Dimulai pukul 13.15 WIB, satu per satu korban berhasil ditemukan. Korban ketiga ditemukan pada pukul 13.15 WIB, disusul korban keempat pada 14.12 WIB, korban kelima pukul 14.32 WIB, dan korban terakhir, korban keenam, berhasil dievakuasi pukul 14.47 WIB.
Seluruh korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Soedomo, Kabupaten Trenggalek untuk penanganan lebih lanjut. Operasi yang berlangsung dari pagi hingga sore ini melibatkan armada dan peralatan lengkap, termasuk dua unit excavator, mobil K9 dari Polda Jatim, serta sejumlah kendaraan SAR dan ambulans dari berbagai instansi.
Lebih dari 12 lembaga dan kelompok relawan bahu-membahu dalam upaya kemanusiaan ini, mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, POLRI, hingga relawan dan warga setempat. Sinergi yang kuat dan kerja sama yang solid menjadi kunci keberhasilan evakuasi ini.
Meski duka masih menyelimuti keluarga korban, upaya maksimal dari seluruh pihak menjadi bukti bahwa semangat kemanusiaan tetap hidup dan kuat di tengah bencana. Kepala Kantor SAR Surabaya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dan memastikan bahwa wilayah tersebut akan terus dimonitor untuk mengantisipasi potensi bencana susulan.